Tidak harus banyak
mengeluarkan uang untuk bisa melihat dunia, tidak harus pergi ke suatu tempat
untuk bisa tau tempat itu. Cukup dengan menengok di balik jendela kita sudah
bisa tau apa saja yang terjadi di luar. bagaimana orang-orang bisa mempunyai
pemikiran dan gagasan yang luar biasa itu karena mereka banyak menengok jendela
dunia. Terutama orang-orang yang sering menuangkan gagasan dan pemikiran lewat tulisan.
Kualitas tulisan itu akan sebanding dengan banyaknya jendela dunia yang mereka
lihat. Jendela dunia yang dulu hanya
sebatas pada kumpulan lembaran-lembaran tulisan yang disebut dengan buku. Yah
buku adalah jendela dunia kita, di dalamnya terdapat hal-hal baru yang bisa
mengembangkan kemampuan berpikir kita. Kita bisa melihat dunia yang belum kita
lihat dan bahkan kita bisa tau pemikiran orang, masyarakat, dan suatu bangsa
yang jauh dari kita. Bahkan bagi seorang
Moh.Hatta, harta yang terpenting menurut beliau adalah buku. Pada saat beliau
diasingkan pun, harta yang dimiliki dan selalu di bawa adalah buku. Beliau
sangat menghargai buku, dan sangat menyukai membaca. Karena itulah, beliau
sangat pandai untuk menulis, semua gagasan-gagasan yang diutarakan lebih banyak
melalui tulisan, ketika beliau beradu pandangan dengan Ir.Soekarno keduanya
beradu pandangan melalui sebuah tulisan yang diedarkan melalui media cetak. Keduanya
adalah orang-orang besar yang memiliki pemikiran luar biasa, dan
tulisan-tulisan yang mereka buat adalah hasil dari kemampuan yang dikembangkan
melalui membaca. Sebenarnya jendela itu kini sudah tidak terbatas pada buku
tapi sudah bisa dengan layar ‘window’ dengan akses internet, maka kita bisa
melihat dunia secara nyata, batas antar negara hampir hilang dan semua
pengetahuan bisa kita cari asalkan bisa memfilter mana yang bisa dijadikan
referensi mana yang tidak perlu.
Merasa kagum dengan
orang-orang yang bisa menulis gagasan-gagasan mereka , masih belum bisa seperti
itu. Oleh karena itu, mulai sekarang berusaha membuka lagi lebar2 dan menengok
dunia lewat jendela dunia itu. Ketika ingin menulis maka harus mau membaca.
0 komentar: