• Dari “AYAT-AYAT CINTA” Menuju “GAYUNG BERSAMBUT” (1)


    Sebuah rangkaian pembelajaran
    Untaian kisah dan refleksi diri
    Tertoreh lagi di layar ini
    Tulisan ini akan sangat berharga
    Sebagai pengingat diri yang labil

    Berawal dari kekosongan hidup yang tak kunjung sembuh, menjalani hari-hari dengan berat. Bahkan setiap satu langkah kaki terdengar bunyi helaan nafas panjang. Begitu malas dan lelah menjalani hari-hari dengan amanah-amanah yang dijalani, terlalu banyak keluhan yang sia-sia.  Kuliah, tugas, Ujian, dakwah, asisten, semuanya. Dunia serasa hening dan menjauh, entah kenapa orang-orang yang berada disekitar terlihat menjauh juga mungkin karena tembok penghalang yang sengaja dibuat sendiri.  Entah masalah nya dimana, apakah karena mengalami masalah ketika menjalani amanah dakwah? Ataukah dirutinkan dengan kegiatan kuliah yang terasa membosankan dengan tugas-tugasnya? Atau mungkin kedua-keduanya. Dan itulah yang membuat sedih, kenapa bisa menjadi demotivasi dan kehilangan arah hidup saat itu. Mencari sebuah jawaban dan mencari sebuah motivasi, harus bisa menemukan kembali warna-warna hidup agar kembali bersemangat.
    Sampai puncaknya, dalam keadaan seperti ini merasa malu untuk berbagi ilmu kepada adik-adik jurusan (mentoring). Begitu malu sampai meliburkan diri untuk menenangkan diri. Sorenya, tiba-tiba bertemu dengan di kampus. Dengan wajah yang sumringah dan senyum mengembang, ia menyapa dan langsung mengajak untuk ikut acara mabit di masjid daerah pasteur. Sempat menolak ajakan nya  namun tiba-tiba teringat kalau ini adalah kesempatan untuk mencari ketenangan. Berada di rumah Allah yang begitu indah sangat menyejukkan hati, dan tanpa alasan tiba-tiba meneteskan air mata. Seorang pemateri menceritakan tentang “Ayat-ayat Cinta” dan bagaimana kita bisa dekat dan merasakan indahnya “ayat-ayat cinta” itu. Ayat-ayat cinta yang sumbernya dari Allah SWT yang akan memberikan ketenangan hati bagi siapapun yang membaca dan mendengarnya, ya itulah Al-quran. Isi materi dari pembicara yang begitu penting dan bermakna namun entah karena sound yang kurang jelas atau karena terlalu bebal, jadi materi hanya bisa  menyerap ke otak sebagian. Malam menjelang dan akhirnya bisa merasakan ketenangan lebih karena bisa bersujud memohon kepadaNya diberikan kemudahan menjalani hidup dan memohon agar diberikan jalan untuk mencapai Ridho Nya. Dan pada hari itu, setidaknya mendapatkan sebuah ketenangan yang luar biasa walaupun masih belum bisa menghilangkan sepenuhnya perasaan kosong dan hampa ini. Masih belum bisa mendapatkan motivasi untuk menjalankan amanah. L Motivasi itu harus saya cari,.
    >>> to be continued at Dari “AYAT-AYAT CINTA”  Menuju   “GAYUNG BERSAMBUT” (2)

0 komentar:

Posting Komentar