• Renungan malam #2

    Ini tentang lanjutan renungan malam sebelumnya. Masih berkaitan dengan rasa 'malu'. Rasa malu disini bukan malu kepada orang lain tetapi malu kepada Allah karena merasa sudah berdosa kepada Nya. Hari ini, saya mendengar kalimat itu dari seorang teman. Sebuah cerita dimana  dia merasa malu kepada Allah sampai-sampai tidak berani untuk meminta ampun karena saking malunya. Temanku mendapatkan hambatan  dalam melakukan setiap urusannya dan dia sampai merasa itu adalah hukuman dari Allah karena dia sudah melakukan dosa kepadaNya. 

    Ini hasil renungan saya terkait masalah temanku itu, masing-masing orang pasti punya dosa, karena manusia memang tempatnya salah. ini yang selalu saya ingat dari perkataan teh Lintang "manusia itu memang Pendosa, tidak luput dari salah. Tapi tidak kah kita lupa kalau Allah adalah Maha Pengampun?"

    Memiliki sifat malu adalah sebuah nikmat yang harus kita syukuri karena malu akan dosa dan berbuat maksiat adalah tanda dari keimanan kita kepada Allah masih ada dalam diri ini. Bayangkan ketika jika ada orang yg sudah kebal dan bebal akan rasa malu ketika melakukan maksiat dan dosa maka sesuangguhnya Ia sudah lupa akan keberadaan Allah. #Na'adzubillah

    Lalu bagaimana menyikapi rasa malu? apa lantas karena merasa malu lalu kita malah menjauh dari Allah dan tidak berani meminta ampun dan bertaubat? Tidak kawan, justru harusnya sebaliknya, rasa malu itu adalah senjata kita untuk semakin dekat dengan Allah. dengan rasa malu itu, kita merasa akan ketidakberdayaan kita, kita merasa kecil dihadapan Allah dan akhirnya kita benar2 butuh Allah karena Allah lah satu-satunya yang dapat menolong kita dan mengampuni kita. 

    Dalam sebuah hadits Qudsy dikatakan :
    "Wahai Bani Adam, kalian tidaklah sungguh-sungguh berdosa dan mengharap pada Ku, Aku akan mengampuni dosa-dosa kalian dan Aku tidak peduli. Wahai Bani Adam, jikalau dosa kalian mencapai awan dilangit, lalu kalian minta ampun kepada Ku, Aku akan mengampuni kalian dan Aku tidak peduli. Wahai Bani Adam, jikalau kalian datang padaKu dengan dosa sebesar bumi, tetapi kemudian kalian mendatangiku dengan tanpa berbuat syirik padaKu. Maka Aku akan datang padamu dengan ampunan sebesar itu pula." (HR. At-Tirmidzi)

    lalu bagaimana dengan hambatan-hambatan yang selama ini kita dapatkan? apakah itu hukuman dari Allah karena dosa yang kita lakukan? Tidak teman, tidak sama sekali. Allah tau yang terbaik untuk kita. Allah itu sayang dengan hambaNya dan akan sangat rindu jika yang disayangi menjauh dariNya. Oleh karena itu, Allah tau cara yang terbaik agar hambaNya mendekat dan mengingatNya. Bisa dengan memberikan sebuah kenikmatan yang berlimpah bisa juga dengan memberikan ujian dan cobaan. Karena Allah tau yang terbaik untuk kita. dan kita harus selalu berkhusnudzon. Bukankah Allah beserta perasangka hambaNya? ^^

    masih perlu bukti kalau Allah sayang kepada Hambanya ketika memohon ampun (bertaubat) ?  Rasulullah bersabda :

    "Allah lebih gembira menerima taubat hambaNya dari pada hamba yang berjalan di padang pasir, lalu ia kehilangan kendaraannya yang memuat makanan dan minumannya. Ia menyangka akan mati, lalu ia menggali lubang, dan tidur di dalamnya sambil berkata ' Aku akan tidur di lubang itu sampai kematian datang menjemput/' Tiba-tiba kendaraan dan makanan yang ia bawa berada di atasnya. -- Adakah kebahagiaan yang lebih besar dari peristiwa itu? kebahagiaan orang yang akan mati, lalu selamat?-- sampai-sampai ia berkata.'Ya Allah Kau hambaku dan aku tuhanMu (Ia sampai salah biacara karena bahagia). Maka Allah lebih gembira menerima taubat hambaNya dari pada kegembiraan hamba tadi." (HR. Bukhari dan Muslim)

    Masih kurang yakin Allah sayang kepada hambaNya?
    Maka coba lihat keimanan kita? perlu dipertanyakan lagi kalau begitu.

    Jadi pada saat kita ingat akan dosa kita walaupun rasa malu kadang menghinggap, maka jangan sungkan untuk meminta ampun kepada Allah. because Allah always be there for you  #refleksidiri
    Pada saat melihat temanku itu, ia mengingatkanku pada diriku sendiri yang pernah merasakan hal yang sama :')

    Sip Alhamdulillah sudah puas menuangkan segala apa yang dipikirkan dan kini berlanjut ngurusin TA *apa tidur dulu ya.haha (pkl 01.25) -mulaiinsomnia-

0 komentar:

Posting Komentar